IFRAME SYNC

Waspada! Virus Singapura Sudah Menyebar ke Natuna

3461845e-9ae1-4467-9ac3-da0af71b5765

Kepala Puskesmas Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Nazri ketika ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: zani)

NATUNA (marwahkepri.com) — Flu Singapura adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang sangat menular. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Anak-anak paling berisiko untuk mengalami penyakit ini, terutama anak yang lebih kecil atau bahkan balita. Meski jarang, penyakit ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Ketika dimintai keterangan Kepala Puskesmas Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Nazri membenarkan hal itu. Kata Nazri, di Natuna sudah ada yang terkena penyakit tersebut.

“Ya benar, dalam satu bulan terakhir ini kasus Flu Singapura ada di Kecamatan Bunguran Timur, namun tidak banyak anak-anak kita yang terkena, dalam 1 bulan ini ada sekitar 5 kasus, mudah-mudahan kedepan kasus ini tidak ada di wilayah kerja kita,” jelas Nazri, kepada marwahkepri.com, Kamis (21/9/2023) pagi.

Lebih lanjut Nazri mengatakan, masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui apa itu Flu Singapura.

“Dan itu terbukti ketika seorang anak diagnosis dengan menyebutkan “Pak, Bu, Ananda ini sedang terkena Flu Singapura, orang tua anak menjawab, wah, penyakit apa itu dok? padahal kami belum pernah pergi ke Singapura?,” kata Nazri, ketika meniru ucapan orang tua pasien kepada dirinya.

Perlu diketahui ujar Nazri, istilah Flu Singapura adalah Hand Foot and Mouth Disease (HFMD), jika dibahasa Indonesiakan menjadi penyakit Kaki Tangan Mulut (KTM) karena salah satu ciri penyakit ini adalah adanya lepuhan pada kaki, tangan dan mulut.

Virus ini mudah menular, penularannya melalui droplet saat bersin, air liur, tinja, dan cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh cairan tersebut. Penyakit ini umumnya menyerang balita usia 2 minggu sampai 5 tahun, namun ada kasus yang terjadi pada anak hingga usia 10 tahun.

Kendatipun demikian Nazri meminta kepada masyarakat tidak perlu khwatir, sebab ini bukan COVID-19, penyakit ini akan membaik sendiri tanpa pengobatan dalam kurun waktu 7-10 hari.

“Hanya saja perlu dijaga dengan istirahat yang cukup dan asupan cairan dan nutrisi yang memadai. obatnya hanya sesuai gejala aja kalau demam kasih obat demam, dan vitamin yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya,” paparnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Natuna, Himkat Aliansyah saat dihubungi marwahkepri.com, melalui pesan WhatsApp nya belum bisa memberikan keterangan.

Karena kata Kadinkes Natuna itu sejauh ini pihaknya belum menerima laporan terkait kasus tersebut.

“Waalaikum salam, belum ada laporan di Natuna,” ucapnya singkat. MK-Zani

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f