Kapal Pengangkut Logistik Tak Jalan, Ribuan Warga Pulau Simuk Kelaparan
NIAS SELATAN (marwahkepri.com) – Ribuan warga di Kecamatan Simuk, Pulau Simuk, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara mulai mengalami kelaparan.
Hal tersebut sudah terjadi sepekan terakhir karena kapal pengangkut logistik tidak beroperasi akibat cuaca ekstrem.
“Kapal pengangkut logistik ini kan sudah ada tiga minggu tidak masuk dan krisis pangan itu sudah terjadi sejak 6 (atau) 7 hari yang lalu,” kata Camat Simuk, Gentelman Bago dilansir detikSumut, Kamis (21/9/2023).
Katanya, sudah beberapa pekan terakhir gelombang besar terjadi di sekitar Pulau Simuk yang terdapat di Samudra Hindia.
“Karena badai gelombang besar (beberapa minggu belakangan),” ucapnya.
Jumlah penduduk Pulau Simuk sekitar 3.000 jiwa yang mengalami bencana kelaparan. Yang tersebar di 6 desa di Kecamatan Simuk.
“Kurang lebih 510 (kepala keluarga) atau kurang lebih 3.000 jiwa lah,” ujarnya.
Untuk bertahan hidup katanya, penduduk setempat mengkonsumsi olahan dari tepung terigu hingga mi instan. Dalam beberapa terakhir, masyarakat mulai konsumsi sagu.
“Di awal-awal dulu terjadinya kekurangan beras dulu, masyarakat konsumsi terigu, kanji, roti, indomie dan terakhir sagu. Karena ubi dan yang lain-lain di sana nggak ada,” sebutnya.
Belakangan ini tambahnya, banyak anak-anak yang mulai jatuh sakit. Namun hingga saat ini, belum ada laporan warga yang meninggal dunia.
“Kalau beberapa hari yang lalu, terlebih 2 hari yang lalu sudah banyak anak-anak yang sakit, lemas, namun belum ada yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Nias Selatan, bantuan logistik sudah ada di pelabuhan Teluk Dalam dan Pulau Telo yang akan dibawa ke Pulau Simuk. Pagi tadi, sejumlah kapal sudah berangkat menuju Palau Simuk dan diperkirakan akan tiba siang ini.
“Bantuan sudah ada di Teluk Dalam, namun belum bisa berlayar karena cuaca yang ekstrim, tapi kabarnya tadi pagi sudah bisa gerak baik yang dari Teluk Dalam maupun dari Pulau Telo,” tutupnya. MK-mun/dtk
Redaktur: Munawir Sani