Industri Game Indonesia: Tantangan dan Potensi Besar
(MARWAHKEPRI.COM) – Industri game di Indonesia dipandang memiliki potensi yang besar, tetapi masih menghadapi beberapa tantangan yang signifikan, mulai dari permasalahan dana hingga kendala birokrasi.
Menurut Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat ini hanya sekitar 0,8 hingga 1 persen dari game lokal yang berhasil memasuki pasar Indonesia. Salah satu alasan utama adalah kurangnya penguasaan pasar game nasional.
Tantangan lain yang dihadapi oleh industri game Indonesia adalah sekitar 66 persen proyek game lokal mengalami kegagalan produksi akibat kurangnya dana, keterbatasan sumber daya manusia, masalah teknis, dan kurangnya kesatuan gerak dalam industri tersebut.
Himam menyoroti kurangnya koordinasi di antara kementerian dan lembaga yang terlibat dalam industri game. Hal ini mengakibatkan setiap entitas beroperasi secara mandiri tanpa komunikasi yang memadai.
Meskipun pasar game lokal di Indonesia belum mencapai ukuran yang signifikan, beberapa game Indonesia telah mendapatkan perhatian internasional dan menghasilkan pendapatan yang besar.
Sebagai contoh, game “Valthirian Arc: Hero School Story 2” yang dikembangkan oleh Agate berhasil meraih pendapatan kotor sekitar US$127,1 ribu atau sekitar Rp1,95 miliar.
Demikian pula, game “A Space for the Unbound” dari pengembang Mojiken menghasilkan pendapatan sekitar US$517 ribu atau sekitar Rp7,95 miliar, dan game “Coral Island” dari pengembang Stairway Games berhasil meraih pendapatan sekitar US$3,6 juta atau sekitar Rp55,3 miliar.
Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer of Agate, mencatat bahwa game lokal sulit bersaing di pasar domestik karena dominasi game mobile dan kehadiran kuat merek-merek besar. Game mobile populer di Indonesia karena aksesibilitasnya yang tinggi dan harga yang terjangkau.
Meskipun ada sejumlah tantangan yang harus diatasi, potensi industri game Indonesia tetap besar, terutama dalam mengembangkan game yang memiliki daya tarik global.
Koordinasi yang lebih baik dan investasi dalam pengembangan game lokal dapat membantu meningkatkan daya saing industri game Indonesia di pasar internasional.(mk/cnn)