Bukan Matahari, Ini Tempat Terpanas di Alam Semesta?
MARWAHKEPRI.COM – Mungkin, Matahari adalah objek paling panas di Tata Surya kita, namun belum tentu tempat terpanas di alam semesta.
Lantas, di mana tempat terpanas di alam semesta? Daniel Palumbo dari Black Hole Intitiave, kelompok riset di Universitas Harvard menerangkan tempat terpanas di alam semesta mungkin berada di dekat tepi lubang hitam supermasif.
sejauh ini tempat terpanas di alam semesta yang tercatat adalah quasar 3C273, wilayah yang bersinar terang di sekitar lubang hitam supermasif yang berjarak sekitar 2,4 miliar tahun cahaya dari Bumi, Dikutip dari Live Science, (21/8/2023).
Wilayah tersebut memiliki suhu inti sekitar lebih dari 10 triliun derajat Celsius. Namun masih ada ketidakpastiaan seputar perkiraan suhu tersebut.
Seperti lubang hitam lainnya, quasar 3C273 memiliki tarikan gravitasi yang sangat kuat sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya yang dapat lepas dari cengkeramannya.
Saat molekul tersedot ke dalam lubang hitam dengan kecepatan tinggi, gesekan yang dihasilkan oleh tumbukan antara materi di tempat ini dapat melepaskan suhu panas hingga triliunan derajat Celsius di tempat tersebut.
Kendati demikian, untuk menjawab mana kah satu-satunya tempat terpanas di alam semesta, mungkin juga bergantung pada saat Anda mengajukan pertanyaan, menurut Koushik Chatterjee, seorang peneliti di Black Hole Initiative.
Pasalnya, meski sepakat bahwa lubang hitam sebagai kemungkinan besar tempat terpanas di alam semesta, ada peristiwa bencana yang berpotensi menjadi tempat terpanas.
Ketika dua benda langit besar bertabrakan, ledakan yang dihasilkan dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi. Misalnya, dua bintang neutron yang saling bertabrakan.
Peristiwa itu dapat menghasilkan suhu 800 miliar Celsius. Lubang hitam yang bertabrakan dengan bintang neutron juga bisa memancarkan suhu yang sangat tinggi.
Akan tetapi, tabrakan kosmik ini seringkali cepat berlalu, sehingga cukup sulit dipelajari.
“Sulit mempelajari suhu benda yang sangat jauh, Anda tidak bisa mengukurnya dengan termometer sehingga sulit untuk menentukan satu tempat terpanas di alam semesta,” papar Palumbo.
Mengukur suhu lubang hitam Namun saat para ilmuwan mengukur energi yang terpancar dari lubang hitam supermasif yang dapat memancarkan sinar terang, gelombang radio, dan sinar-X, peneliti dapat memperkirakan suhunya.
“Cahaya yang dapat ditangkap teleskop masuk ke sensor. Lalu dari situ kami dapat mengukur energi atau panjang gelombang radiasi untuk membuat spektrum dan kemudian menganalisnya untuk menyimpulkan suhu,” kata Richard Kelley, ilmuwan senior di NASA.
Alat yang lebih canggih terus dikembangkan sehingga para ilmuwan dapat menemukan area yang bahkan lebih panas dari quasar 3C273. “Alat yang kita miliki untuk memahami suhu material di sekitar lubang hitam supermasif terbatas tetapi berkembang pesat,” tambah Palumbo.(mk/kompas)