IFRAME SYNC

Operasikan IPA 350 Baru, Aliran Air di Kaveling Saguba Mulai Lancar

ipa

Muhammad Rudi menemui warga Kevling Sagulung Baru (Saguba) di halaman Masjid Al-Ikhlas, Jumat (4/8/2023) sore. (Foto: BP Batam)

BATAM (marwahkepri.com) – Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam bersama PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir terus berkomitmen dalam menyelesaikan persoalan air di Kota Batam. Terutama pada area dengan kontur tanah (elevasi) yang tinggi.

Sebagaimana diketahui, menurut pengakuan dari warga, minimnya distribusi air dibeberapa wilayah yang tinggi sudah terjadi sejak belasan tahun yang lalu. Hal ini ditambah laju pertumbuhan penduduk 2010-2020 mencapai 2,32 persen dan 7,64 persen pada 2000-2010.

Dengan kondisi tersebut, diperlukan adanya penambahan produkusi air dan penambahan jaringan pipa yang sudah dibangun sejak 28 tahun yang lalu.

Sebagai bentuk tanggungjawab dan komitmen Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam atas kebutuhan dasar masyarakat atas air, Muhammad Rudi menemui warga Kevling Sagulung Baru (Saguba) di halaman Masjid Al-Ikhlas, Jumat (4/8/2023) sore.

Dimana Kaveling Saguba merupakan salah satu area dengan kontur tanah (elevasi) yang tinggi. Dan persoalan ini, sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya.

Atas persoalan produksi dan distribusi yang terjadi tersebut, sebagai pengambil kebijakan di BP Batam dan Pemko Batam, pada 2022 lalu Muhammad Rudi telah menganggarkan satu Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru, yang berkapasitas 350 liter per detik. IPA baru itu, dioperasikan di Waduk Duriangkang.

“Alhamdulillah (pembelian dan instalasi IPA 350 ini) sudah selesai. Jadi tadi malam bapak dan ibu Saguba yang sudah menerima aliran air, itu dari pompa yang baru. Karena yang lama sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk penambahan produkusi air dan penambahan pada jaringan pipa diseluruh Kota Batam membutuhkan biaya sebesar Rp 4,5 triliun. Sehingga, penambahan produksi air dan penambahan jaringan pipa pun tidak bisa dilakukan sekaligus.

“Jadi saya tidak bisa langsung menyelesaikan semuanya. Seluruh pendapatan air sudah saya gunakan untuk memperbaiki seluruh kepentingan masyarakat Kota Batam,” katanya.

Pendapatan dari air yang diterima dari masyarakat Kota Batam selama ini digunakan untuk menambah produksi air dan penambahan jaringan pipa. Meskipun pendapatan itu hanya mampu menutupi 10 persen dari kebutuhan yang diperlukan.

“Saya harus membagi anggaran daerah juga supaya semuanya merasa adil. Tapi saya akan bertanggung jawab. Sebagai kepada daerah yang saya pimpin, maka saya akan berusaha semampu saya,” tegasnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f