Yudi Kurnain Paparkan Hak-hak Masyarakat Sebagai Warga Negara
BATAM (marwahkepri.com) – Anggota DPRD Kepri, Yudi Kurnain, SH, MH berkesempatan bertemu dan berdialog bersama warga Perumahan Bukit Raya Batam Center, pada Minggu (30/7/2023). Tema yang dibahas pada saat ini adalah mengenai fasilitas publik dan hak-hak masyarakat sebagai warga negara.
Pertemuan Yudi Kurnain dengan warga yang berlangsung santai itu digunakan untuk memberikan pendidikan politik praktis kepada warga. Termasuk, pendidikan politik mengenai hak-hak masyarakat sebagai pemilih anggota dewan.
“Bapak-bapak ibu-ibu, reses itu artinya, wakil rakyat tutup sidang, kantor DPRD tutup, tidak buka. Jadi, kalau bapak-ibu ke Kantor Dewan, pas reses gini, tutup. Karena para anggota dewan turun ke masyarakat. Mereka diberi biaya untuk menyerap aspirasi dari masyarakat,” ujar politisi gondrong itu.
Menurut Yudi, aspirasi masyarakat itu wajib diperjuangkan karena anggota dewan itu sudah dibiayai negara. “Jadi, sekali reses seperti ini, anggota DPRD Provinsi Kepri dapat biaya reses dan transportasinya itu sebesar Rp 150 juta. Untuk apa? Untuk turun menemui bapak-bapak ibu-ibu, cuma mau nanya, bapak-ibu mau bangun apa? gitu loh,” papar Yudi yang tercatat sebagai anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri itu.
Pendidikan politik yang disampaikan Yudi untuk warga Bukit Raya itu juga menyinggung soal filosofi merdeka. “Jadi, bapak-bapak harus pintar, tujuan kita merdeka itu apa sih, untuk menggapai kesejahteraan, kebahagiaan rakyatnya. Itulah tujuan kita merdeka, diaplikasilan lewat apa, ya lewat Pemilu. Pemilu itu apa? Memilih pemimpin dan wakilnya. Pemimpin itu siapa, ada presiden, gubernur, bupati/walikota dan wakil rakyat. Lantas setelah dipilih, sejatinya wakil rakyat itu mewakili siapa? Ya mewakili siapa yang memilih dia, gitu kan.”
Sebagai politisi yang sudah 20 tahun mengabdikan diri menjadi anggota dewan, Yudi Kurnain tidak sungkan memaparkan hak-hak dan fasilitas yang diterima para anggota dewan. “Setelah terpilih dapat apa? Anggota dewan itu dapat fasilitas, gaji dan tunjangan. Tujuannya apa? mengelola hasil sumber kekayaan alam dan pajak-pajak negara. Dari semua pajak-pajak itu dikumpulkan lalu didistribusikan oleh pemenang hasil Pemilu. Yaitu presiden, gubernur, bupati/walikota dan wakil rakyat. Dikelola oleh Presiden bersama dengan DPR RI, dikelola oleh Gubernur bersama dengan DPRD Provinsi dan dikelola oleh walikota/bupati dengan DPRD kota/kabupaten. Itulah filosofi Pemilu.”
Kemudian, politisi yang dikenal sebagai ‘petarung politik’ itu juga mengungkap hak-hak masyarakat yang telah memilih wakilnya di dewan. “Tapi, jangan lupa, hasil Pemilu itu menentukan hak-hak bapak-ibu sekalian. Apakah ada hak-hak bapak-ibu? Ada! Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu memanfaatkan hak-hak Pemilu itu, apalagi ada pak RT pak RW. Jadi dimanfaatkan lima tahun sekali itu. Saya contohkan, ada satu daerah yang setiap tahun menerima Rp 450 juta untuk proyek pembangunan dan Rp 55 juta diterima dalam bentuk uang tunai, uang komunikasi atau uang reses, selama lima tahun. Itu untuk satu RW. Jadi satu tahun berapa yang mereka terima, lebih setengah miliar rupiah. Kalikan lima tahun, jadi mereka menerima Rp 2,5 miliar. Karena apa itu? Karena masyarakat di situ mampu memilih wakilnya, dan wakilnya terbuka, bahwa itu hak mereka, bukan uang dari anggota dewan ya pak.”
“Jadi, yang namanya APBD dan APBN itu uang rakyat, jangan dibalik-balik. Pak Yudi bisa bantu saya?, ini proposalnya. Kalau di DPR RI itu ada yang namanya biaya sosialisasi empat pilar. Itu biayanya ratusan juta, untuk apa? Ya mendidik, bagaimana mencerdaskan masyarakat tentang Pancasila, UUD 45, toleransi beragama dan sebagainya. Jadi, sekali lagi, semua wakil rakyat itu kerjanya dibiayai oleh negara dan pemerintah daerah,” tegas Yudi Kurnain.
Terakhir, ‘politisi sepeda’ itu juga mengingatkan para anggota dewan agar jangan bermalas-malasan menjalankan amanah masyarakat. “Saya bersemangat hadir di sini, karena ini kan masa jabatan saya belum selesai. Jadi nanti biar kita rasakan bersama hasilnya. Sehingga, saya menjadi wakil rakyat bisa bangga. Saya kan biasa bersepeda, keliling-keliling, pingin tahu, apa sih aspirasi warga, apa keinginannya, gitu,” paparnya. MK-r/Dardani/Advetorial
Redaktur Munawir Sani