Pulau Putri, Daya Tarik Wisata Kepri di Selat Singapura
BATAM (marwahkepri.com) – Bagi warga Batam, Pulau Putri amat dikenal dan telah jadi salah satu destinasi wisata favorit.
Itu tak lain karena pulau ini memiliki rupa daratan yang elok serta letaknya yang amat dekat dengan Pantai Nongsa. Dari pantai rakyat itu, pulau ini dapat digapai hanya dalam hitungan tidak lebih dari lima menit.
Berada di pulau yang berdiri di batas depan tanah air tentu memberi keasyikan tersendiri. Negeri jiran Singapura dengan lampu kerlap-kerlipnya seperti berada di halaman depan pulau ini. Taburan cahaya yang dipantulkan dari gedung-gedung menjulang itu menyemburatkan kilauan kuning, jingga dan kemerah-merahan, menjadikan langit di atasnya tampak berpendar terang.
Rumah-rumah milik para nelayan di pesisir Pantai Nongsa yang memancarkan cahaya kerlap-kerlip bak kunang-kunang juga jadi pemandangan yang tak kalah indah. Apalagi, di sisi kanan kirinya, terpancar cahaya yang lebih terang dari gedung-gedung milik para pengelola resor.
Pulau Putri sejatinya bernama Pulau Nongsa yang secara administratif berada di bawah Kecamatan Nongsa. Meski bernama asli Pulau Nongsa, penduduk setempat lebih senang menyebutnya Pulau Putri. Ini dikaitkan dengan kecantikan pulau itu yang sejak dulu disenangi warga setempat dan orang-orang yang telah menapakinya.
Daratan pulau ini ketika air surut memanjang sampai 200 meter. Saat pasang, merupakan tiga pulau kecil terpisah yang sejajar. Kalau ditotalkan, luasnya mencapai hingga 7,7 hektar. Di atas pulau induk, berdiri sebuah menara suar berkonstruksi besi. Pulau Putri memang menjadi salah satu pulau di Kepulauan Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura, TD 193.
Sejak tahun 2019, Pulau Putri telah merombak wajah. Kini, tiga pulau yang sebelumnya saling berdiri terpisah, telah disatukan dan dibentengi oleh tembok batu untuk menjaga agar pantainya tidak tergerus abrasi. Sebuah giant sign bertuliskan “I Love Indonesia” bertengger gagah, lokasinya berhampiran dengan tiang bendera yang terpancang tinggi menjulang. Dari jauh, kombinasi giant sign dan tiang bendera merah putih itu terlihat epik, apalagi kalau dilihat dari bird eyes view.
Karena berada di garis depan, Pulau Putri sangat dekat dengan perairan Singapura. Tak heran kalau sehari-harinya, di teras depan perairannya, gamblang dilihat hilir-mudik kapal kargo, kapal pesiar hingga kapal-kapal perang milik Angkatan Laut negeri jiran. Lalu-lalang pesawat komersil dan sesekali pesawat tempur Singapura juga menjadi pemandangan lazim yang menghiasi langit pulau ini.
Anda harus ke Pantai Nongsa terlebih dulu untuk mencapai Pulau Putri. Menggunakan bis atau taksi, dari arah kota, pantai rakyat itu dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Anda bisa berhenti di mana-mana tempat di Pantai Nongsa itu, sebab di sepanjang pantainya, terdapat banyak pengemudi pancung yang siap mengantarkan Anda ke Pulau Putri. Tarif pancung pulang-pergi Rp10.000,-.
Bawalah bekal yang cukup bila hendak bermalam, termasuk tenda, alas tidur beserta perlengkapan pendukung lainnya. Jangan lupa, sertakan jaket, selimut atau sarung tangan dalam listing bawaan Anda sebab saat malam, udara di Pulau Putri tergolong dingin.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Raja Hery Mokhrizal mengatakan, karena keindahan dan keistimewaannya, Pulau Putri ditetapkan sebagai kawasan strategis wisata dan destinasi pariwisata Provinsi Kepri di Kota Batam oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
“Pulau Putri ini juga sudah terkenal hingga mancanegara. Tidak hanya wisatawan lokal, wisman juga cukup banyak berkunjung ke pulau ini,” katanya. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani
You must be logged in to post a comment.