Gunung Ranai, Wisata Alam Eksotis dengan Akses Pendakian yang Menantang
NATUNA (marwahkepri.com) – Kabupaten Natuna dianugerahi berbagai potensi wisata menarik untuk dikunjungi. Selain wisata pantai, bawah laut, mangrove, daerah terluar di wilayah provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini juga memiliki wisata gunung.
Ya, Gunung Ranai merupakan salah satu objek wisata alam yang ada di Kabupaten Natuna. objek wisata ini sudah tidak asing lagi bagi para pendaki lokal maupun dari luar daerah.
Setiap tahun ada saja wisatawan yang menapakkan kaki di puncak Gunung Ranai. Sampai sekarang kondisinya masih sangat alami, sehingga terdapat banyak flora dan fauna endemi Natuna di dalamnya.
Gunung Ranai sendiri memiliki ketinggian kurang lebih 1.035 meter diatas permukaan laut. Berdiri kokoh sebagai pasak bumi di sebelah timur Pulau Bunguran. Gunung Ranai merupakan satu dari 8 geosite Geopark Natuna.
Berbeda dengan kebanyakan wisata gunung di daerah lainnya yang memiliki beberapa jalur pendakian, Gunung Ranai hanya mempunyai satu akses pendakian.
Jalur pendakian di Gunung Ranai boleh dikatakan masih rumit dan banyak rintangan seperti akar kayu dan bebatuan. Pada jalur pendakian, anda tidak akan menemukan pos peristirahatan atau kios penjual minuman seperti di daerah lain.
Disana, anda tidak akan menemukan pos penjagaan atau tempat untuk melapor. Namun kebiasaan masyarakat sebelum mendaki, terlebih dahulu meminta izin kepada kuncen Gunung Ranai.
Bagi anda yang ingin mendaki Gunung Ranai, disarankan agar tidak melakukan pendakian pada saat musim hujan. Karena sangat berbahaya apabila terjadi longsor di puncak gunung.
Masyarakat mempercayai bahwa awan yang menutupi puncak gunung memberi pertanda akan ada cuaca buruk, seperti hujan dan angin kencang. Namun jika pincang gunung tampak bersih, maka cuaca akan bersahabat.
Untuk mencapai puncaknya, dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Dengan kondisi fisik prima dan cuaca yang cerah, pendakian akan lebih cepat.
Perjalanan pulang akan lebih sulit karena pendaki harus bergerak mundur sambil berpegangan pada tambang. Karena jalur pendakian terlalu curam bila dilalui tanpa alat bantu.
Dengan ketinggian tertentu, para pendaki akan menemukan ciri khas pegunungan dataran atas, dengan ketinggian rata-rata 2.000 meter.
Untuk mencapai puncak Gunung Ranai tidak lah mudah. Para pendaki harus melewati 3 puncak berupa tebing batu dengan ketinggian yang berbeda.
Puncak pertama diberi nama puncak Serindit, dengan ketinggian kurang lebih 960 mdpl. Puncak ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter.
Puncak selanjutnya diberi nama Erik Samali, berada pada ketinggian 999 mdpl. Ketinggian puncak kedua memiliki ketinggian tebing 150 meter.
Sedangkan puncak ketiga bernama puncak Datuk Panglima Husin, terletak pada ketinggian 1.035 mdpl. Merupakan tebing tertinggi yakni 200 meter.
Konon, bongkahan menyerupai permata itu menjadi pembatas tiga wilayah kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut dan Bunguran Tengah.
Apabila ada memutuskan melakukan pendakian ke Gunung Ranai, jangan lupa mampir di air terjun yang terdapat di punggung gunung.
Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 20 meter, ini memiliki debit air tidak terlalu deras. Namun anda akan melihatnya sepanjang tahun meskipun musim kemarau melanda Natuna.
Di sekitar air terjun terdapat bebatuan granit yang menambah elok alam sekitar. Kemudian di bawah terjun terdapat pula tumpukan pasir dengan tekstur menyerupai pasir pantai, jadi sangat sayang kalau anda lewatkan.
Sayangnya, di lokasi ini belum tersedia fasilitas apapun. Sehingga anda harus mempersiapkan segala sesuatunya ketika berkunjung ke air terjun gunung Ranai.
Sesuai dengan namanya, Gunung Ranai, letaknya berada tidak jauh dari kota Ranai (ibu kota kabupaten Natuna). Bahkan gunung Ranai akan terlihat ketika anda turun dari pesawat di bandara Ranai.
Gunung Ranai berada di Kelurahan Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur. Apabila ingin melakukan pendakian, anda butuh waktu sekitar 10 menit dari kota Ranai.
Untuk sampai di kaki Gunung Ranai, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kemudian perjalanan dengan goyang lutut alias jalan kaki.
Momen akan terasa semakin lengkap, karena aktivitas selama di puncak Gunung Ranai, bisa anda dibagikan langsung kepada orang-orang tercinta maupun pengikut di media sosial.
Hal ini dikarenakan ada sebuah tower jaringan internet yang dibangun beberapa tahun lalu. Jadi selama melakukan pendakian anda bisa menikmati jaringan telekomunikasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Raja Heri Mokhrizal mengatakan, terdapat sejumlah destinasi wisata di Natuna yang menarik untuk dikunjungi.
Selain keindahan alam dan pantai, Natuna memiliki rekomendasi destinasi wisata alternatif bagi yang ingin suasana berbeda.
“Ada lokasi wisata mangrove, termasuk Gunung Ranai ini,” sebutnya. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani