Batu Kasah, Objek Wisata Eksotis di Selatan Pulau Bunguran Natuna
NATUNA (marwahkepri.com) – Apabila anda berplesir ke Kabupaten Natuna, kurang lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi pantai Batu Kasah. Sebuah kawasan wisata di sebelah selatan Pulau Bunguran.
Keelokan wisata Batu Kasah bukanlah isapan jempol semata. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara kepincut melihat pesonanya.
Bahkan, tak jarang wisatawan mengatakan kalau sudah datang sekali, pasti ingin berkunjung kedua kali. Ungkapan itu menggambarkan tentang keunikan Batu Kasah yang sulit dilupakan.
Salah satu geosite Geopark Natuna ini, memang wajib untuk dikunjungi. Sebab, ia memiliki eksotisme yang jarang ada di daerah lain.
Bebatuan Raksasa dan Pasir Putih
Seperti postingan yang berseliweran di dunia maya, tempat wisata Batu Kasah memang memiliki ciri khas dengan bebatuan raksasa.
Bebatuan berbagai bentuk dan ukuran mengapit kedua sisi pantai. Tersusun secara alami, semakin menambah indah objek wisata disana.
Batu Kasah semakin mempesona dengan keberadaan pantai yang putih dan bersih. Ditambah kejernihan air laut, seolah melambai mengajak anda berenang.
Wisata ini juga dikenal akan kekayaan lautnya. Karena itu, banyak pengunjung membawa peralatan mancing untuk menyalurkan hobi sembari menikmati keindahan alam bersama keluarga.
Kisah Dibalik Keindahan Batu Kasah
Setiap tempat wisata dimanapun keberadaannya pasti memiliki kisah tersendiri. Dalam hal ini Batu Kasah juga mempunyai nilai sejarah yang seyogyanya diketahui para wisatawan.
Menurut ceritanya, batu-batu besar di kawasan tersebut, dahulu kala digunakan sebagai benteng pertahanan dan dijadikan tempat pengintaian terhadap serangan bajak laut.
Penamaan Batu Kasah sendiri berawal dari penamaan masyarakat untuk menyebut cantik dalam bahasa mereka. Jadi pantai Batu Kasah adalah pantai dengan bebatuan cantik dan indah.
Namun demikian, ada juga yang bercerita bahwa pada zaman dahulu kala, seseorang bernama Tok Nyong, sering melewati batu – batu tersebut untuk bepergian ke kebunnya.
Setiap kali singgah, Tok Nyong selalu mengasah parang yang dibawanya pada masa itu. Jadi arti dari Batu Kasah adalah sebuah batu besar pada zaman dahulu dijadikan untuk mengasah parang.
Fasilitas yang Tersedia di Batu Kasah
Tidak seperti awal dibuka tahun 2017 silam, sekarang ini di objek wisata Batu Kasah sudah tersedia fasilitas pendukung, jadi anda tidak perlu khawatir jika berkunjung kesana.
Belakangan, melalui Dana Corporate Social Responsibility (CSR), pemerintah telah membangun sejumlah sarana prasarana seperti, air bersih, WC umum, Mushalla, gazebo dan sebagainya.
Setiap akhir pekan (Sabtu-Minggu) pengelola disana membuka kios makanan dengan sajian aneka kuliner khas Natuna. Jadi, anda tidak usah merasa khawatir akan kelaparan.
Cara Pergi Berwisata ke Batu Kasah
Apabila anda ingin berwisata ke objek wisata yang berada di Desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Selatan ini, caranya sangatlah mudah.
Dari kota Ranai, perjalanan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk sampai di Batu Kasah, butuh waktu tempuh kurang lebih 45 menit.
Adapun rute yang harus dilalui yakni dengan berkendara dari Ranai – Bukit Arai – Desa Sungai Ulu – Desa Batu Gajah – Desa Cemaga Utara dan Cemaga Tengah, selanjutnya anda tiba di Pantai Batu Kasah.
Tips Berwisata di Batu Kasah
Seperti yang sudah dijelaskan, pengelola akan membuka kios makanan setiap akhir pekan, hal ini dikarenakan pada hari libur biasanya banyak pengunjung.
Oleh karena itu, apabila berwisata ke sana pada hari kerja (Senin – Jumat) sebaiknya anda mempersiapkan perbekalan makanan dan minuman, karena pada hari kerja pengelola tidak membuka kios makanan.
Hal ini sangat membantu apabila anda punya niat untuk bermalam atau camping disana. Sebab, jarak ke warung terdekat di kampung tersebut sangatlah jauh.
Bebatuan Berumur Jutaan Tahun
Karena pesona pantai dan keunikan bebatuan disana membuatnya dinobatkan menjadi geosite geopark Natuna.
Geopark merupakan sebuah konsep manajemen pengembangan suatu kawasan (dengan luas tertentu) secara berkelanjutan yang memadu serasikan tiga keanekaragaman alam, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity) dan budaya (culturaldiversity). Dalam pengembangannya, konsep ini berpilar pada aspek Konservasi, Edukasi, Pemberdayaan Masyarakat, dan Penumbuhan Nilai Ekonomi Lokal melalui geowisata.
Bebatuan yang ada di pantai kasah adalah batuan granit berumur ±125 – 65 juta tahun lalu. Beberapa diantara bebatuan ini terdapat xenolit atau bebatuan asing tertanam didalamnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Mokhrizal juga merekomendasikan Pantai Batu Kasah bagi para traveler.
“Tak dipungkiri, Natuna memang punya destinasi wisata alam yang indah. Satu di antaranya di Pantai Batu Kasah ini,” kata Raja Heri Mokhrizal.
Kata dia, jernihnya air laut yang berwarna biru, dipadukan dengan bebatuan alam di sekitarnya, menjadi daya tarik utama Pantai Batu Kasah. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani