Pemprov Kepri Terus Benahi Pulau Penyengat
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemprov Kepri terus berupaya untuk membenahi Pulau Penyengat. Lewat APBD tahun 2023 ini, akan dibangun septic tank komunal dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1 miliar.
“Untuk menjadikan Pulau Penyengat, Tanjungpinang lebih tertata, makanya kita bangun septic tank komunal tahun ini,” ujar Kabid Cipta Karya Dinas PUPP Kepri, Hendrija beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, anggaran yang dialokasikan ini, diperuntukan bagi pembangunan septic tank komunal untuk 150 rumah penduduk saja. Sementara, sisa rumah penduduk yang belum mendapatkannya akan dianggarakan melalui APBD Perubahan 2023.
“Angaran pembanguan sekitar Rp 800 juta, ditambah perencanaan dan pengawasan jadi total sekitar Rp 1 miliar,” jelas Hendrija.
Lebih lanjut katanya, pembangunan septic tank komunal ini sebenarnya merupakan proyek lanjutan yang tahun sebelumnya ditangani Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepri. Namun BPPW sudah mengalokasikan untuk penyelesaian pembenahan kawasan Penyengat.
“Oleh karena itu, tahun ini BPPW memiliki fokus yang lebih dalam penataan Pulau Penyengat tahun ini, maka proyek tersebut dilanjutkan melalui APBD Kepri 2023,” jelasnya lebih lanjut.
Diharapkan dengan adanya saluran septic tank komunal untuk rumah warga di Penyengat, maka pembuangan limbah WC rumah tangga tidak lagi langsung ke laut.
“Sehingga, lingkunga pesisir di Pulau Penyengat tidak tercemar oleh bakteri berbahaya yang mengancam bagi kesehatan warga,” tutup Hendrija.
Selain itu Pulau Penyengat akan memiliki tempat pengelolaan sampah sendiri yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun ini. Tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R) itu merupakan bantuan dari pusat.
Pendekatan pengelolaan sampah mulai dari penjemputan sampah ke rumah warga, kemudian dilakukan pemilahan, pengelolaan sampah organik yang akan dijadikan pupuk kompos.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan di Pulau Penyengat saat ini dalam satu hari menghasilkan sampah sekitar 1,2 ton, dimana sebagian besar di bakar dan dibuang ke laut.
Mesin yang ada di TPS3R itu, memiliki kemampuan mengolah sampah sekitar 1 ton per jam. Sehingga dengan penghasilan sampah di Penyengat 1,2 ton per hari bisa diolah sangat cepat. Sekitar 1 jam lebih akan selesai.
Dengan kehadiran TPS3R, Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata religi dan budaya akan bersih dari sampah.
“Nanti akan ada pemilahan sampah, ada yang bisa didaur ulang, dibuat pupuk kompos. ada mesin pembakaran 1 ton per jam,” ungkapnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad telah mengambil kebijakan untuk merevitalisasi beberapa kawasan Pulau Penyengat baik itu pemugaran Masjid Raya Penyengat, kawasan jalan di depan Masjid Penyengat hingga ke balai adat serta beberapa kawasan di sekitar Masjid Raya Penyengat. Hingga mengganti permadani masjid dengan permadani yang didatangkan langsung dari Turki.
Ditahun 2022 lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk menata dan mempercantik kawasan Pulau Penyengat agar semakin cantik dan menjadi ikon wisata religi yang dapat menarik kunjungan wisatawan.
“Bertahun-tahun kita menganggap pulau ini sebagai pulau bersejarah yang layak dijadikan objek wisata. Namun penampilannya kurang mendukung untuk dijual. Oleh karena itu, kita mencoba berdiskusi dengan para tokoh adat, tokoh budaya hingga para zuriat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Penyengat memiliki wajah yang lebih memikat wisatawan untuk datang. Dan solusinya kita sepakat melakukan revitalisasi,” kata Ansar Ahmad.
Tak heran, pasalnya Pulau Penyengat adalah salah satu daya tarik wisata Provinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjungpinang yang ditetapkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani