IFRAME SYNC

Pulau Senua, Destinasi Wisata Eksotis di Ujung Utara Indonesia

kji

Pulau yang terpisah dari Bunguran besar ini dijuluki sebagai serpihan surga di ujung utara Indonesia. (Foto: net)

NATUNA (marwahkepri.com) – Wisatawan yang mengunjungi Pulau Senua akan berdecak kagum melihat keindahannya. Tempat wisata ini berada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Karena keelokannya pula lah, pulau yang terpisah dari Bunguran besar ini dijuluki sebagai serpihan surga di ujung utara Indonesia.

Pulau Senua sekarang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan wajib dikunjungi.

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Wisata Pulau Senua

Secara administratif, Pulau Senua masuk ke wilayah Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur. Ia merupakan salah satu pulau terluar dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.

Topografinya berbukit dirimbuni pepohonan rindang, memiliki bebatuan granit di beberapa titik, serta hamparan pasir putih memanjakan mata.

Di salah satu puncak bukit bermama Tukong, berdiri tegak sebuah mercusuar. Berfungsi sebagai penuntun arah bagi kapal atau perahu nelayan yang melintas di perairan sekitar Senua.

Pada sebelah belakang, anda akan menemukan bagian curam terdiri dari bebatuan cadas dengan kemiringan hampir 80 derajat, namun memiliki permukaan yang rata.

Tingginya pun mencapai belasan meter sehingga cocok dijadikan area rock climbing. Sementara itu, di sela-sela bebatuan sisi bawah, anda bisa leluasa memilih tempat di mana pun untuk memancing.

Jangan lupa, apabila hendak mengunjungi pulau eksotis ini, kita perlu membawa bekal sendiri karena disana belum ada fasilitas kantin.

Bagi anda yang berkunjung, disarankan untuk menikmati keindahan di daratan terlebih dahulu, setelahnya baru kita menikmati keindahan dalam laut.

 

Birunya air laut di Pulau Senua. (Foto: dok)

Merupakan Geosite Geopark Natuna

Pengangkatan status Kawasan Natuna menjadi Geopark Nasional ditandai dengan penyerahan sertifikat dari Komite Nasional Geopark Indonesia beberapa tahun yang lalu.

Geopark merupakan sebuah konsep manajemen pengembangan suatu kawasan (dengan luas tertentu) secara berkelanjutan yang memadu-serasikan tiga keanekaragaman alam, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity) dan budaya (culturaldiversity). Dalam pengembangannya, konsep ini berpilar pada aspek Konservasi, Edukasi, Pemberdayaan Masyarakat, dan Penumbuhan Nilai Ekonomi Lokal melalui geowisata.

Pulau Senua merupakan salah satu dari 9 Geosite yang masuk Geopark Natuna. Ia merupakan wisata bahari sangat populer di perbatasan Indonesia.

Dinobatkannya sebagai salah satu Geosite Geopark Natuna bukan tanpa sebab, wisata yang satu ini memiliki pesona keindahan luar biasa.

Keunikan pertama tersirat bagi pengunjung adalah bentuknya yang menyerupai wujud seorang perempuan tengah berbaring.

Pulau Senua Sarat akan Legenda

Sarat akan legenda, Senua atau Senoa diasosiasikan sebagai wanita berbadan dua (hamil-red). Pulau ini memang terlihat seperti wanita hamil sedang rebahan di tengah laut.

Nama tersebut berasal dari legenda tentang jelmaan seorang wanita mengandung bernama Mai Lamah. Ia tidak mendapat pertolongan dari tetangganya saat hendak melahirkan, karena penduduk sekitar mengenalnya sebagai sosok serakah dan kikir.

Mai Lamah menyeberang lautan ke pulau lain bersama suaminya untuk mencari pertolongan. Kondisi cuaca ekstrim (badai) pada saat itu membuat kapal mereka tenggelam.

Setelah mereka berdua terdampar di tepi pantai, kemudian Mai Lamah menjelma menjadi sebuah batu. Seiring berjalannya waktu batu tersebut membesar membentuk pulau.

Sedangkan, gelang dan perhiasan Mai Lamah berubah menjadi burung walet. Meskipun hanya sebuah legenda namun benar adanya gua-gua sebagai sarang walet yang terdapat di Pulau Senua.

Pulau Senua merupakan surga snorkling dan diving. (Foto: dok)

Cara Pergi ke Pulau Senua

Pulau Senua merupakan salah satu wisata unggulan kabupaten Natuna. Jika sobat ingin mengunjunginya, ada dua jalur yang bisa diakses, yaitu laut dan udara.

Apabila ingin menempuh jalur laut, anda bisa menunggangi kapal Bukit Raya dari Kota Tanjungpinang menuju Natuna. Biaya cukup murah namun butuh waktu berhari-hari.

Sementara jika lewat jalur udara waktu tempuhnya sangat singkat, hanya butuh sekitar 1 jam menggunakan pesawat dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Ranai, tentunya dengan biaya yang relatif mahal.

Dari kota Ranai (ibu kota kabupaten Natuna) kita bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit ke pelabuhan Teluk Baruk, Desa Selempang.

Dari pelabuhan, perjalanan menuju pulau Senua dapat dilanjutkan dengan menyewa kapal motor (pompong). Biasanya tarif sewa pompong untuk pulang-pergi sekitar Rp 400.000.

Lama perjalanan di laut membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit (tergantung cuaca). Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhkan pemandangan indah. Batu Sindu di sisi kanan, Batu Alif, hingga Tanjung Datuk di sisi kiri, pantai dan gunung Ranai di belakang.

Beragam kegiatan bisa anda lakukan ketika mengunjungi pulau mungil ini bersama pasangan maupun keluarga. Mulai dari bermain di pantai, berenang, memancing, dan berbagai kegiatan menarik lainnya.

Keberadaan sebuah gua di sebelah barat Pulau Senua, juga menjadi daya tarik tersendiri. Dari sini kita dapat menyaksikan ribuan burung walet berseliweran keluar masuk gua.

Sembari menunggu sang surya tenggelam, dari atas bukit, kita bisa menatap keindahan puncak Gunung Ranai, Batu Sindu, hingga objek wisata Pantai Teluk Selahang.

Pulau Senua juga merupakan surga snorkling dan diving bagi anda yang suka dengan kegiatan ini, terumbu karang indah serta biota laut lainnya siap menyambut kedatanganmu.

Jadi tunggu apalagi! Ayo berwisata ke Pulau Senua.*

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f