Bantu Tekan Stunting, PU Lingga Fokus Lanjut Bangun Sanitasi Tahun Depan
LINGGA (marwahkepri.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lingga, fokus menggalakkan program penekanan kasus Stunting bagi masyarakat khususnya di daerah pesisir maupun padat perkotaan.
Meskipun tidak disuport melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) ataupun APBN tahun anggaran 2023. Namun, pemerintah serius memprioritaskan kegiatan program, dengan menggelontorkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lingga untuk menyediakan sanitasi layak bagi masyarakat.
Kepala Dinas (Kadis) DPUTR Lingga, Novrizal S.T, M.IP melalui Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Deden Trisnawijaya, S.T mengatakan, pihaknya akan berfokus dalam melanjutkan program pengelolaan dan pembangunan sistem air limbah domestik di bidang sanitasi melalui APBD tahun 2023.
“Jadi, memang di tahun 2023 ini, kita tidak dapat DAK Penugasan, berbeda dengan tahun ini. Namun tidak menutup kemungkinan untuk tahun depan kita bisa dapat kembali. Maka dari dialokasikan melalui APBD Kabupaten untuk di tahun 2023, agar terpenuhinya sanitasi yang layak untuk masyarakat, khususnya masyarakat penghasilan rendah, ibu hamil dan balita,” kata Deden saat dikonfirmasi media, Rabu (14/01/2023).
Ia menjelaskan, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik ataupun SPALD (Jamban Sehat) merupakan program utama dalam penekanan angka stunting di daerah. Dimana bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Adapun lokasi yang menjadi sasaran untuk di tahun 2023. Diantaranya, Desa Batu kacang, Bukit harapan, Kelombok, Marok Tua, Mentuda, Mepar, Rejai, Dabo Lama dan Pancur.
“Ini juga merupakan instruksi dari bupati dan wakil bupati lingga yang juga merupakan visi – misi pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lingga tahun 2023,” ucapnya.
Perlu diketahui, sanitasi menduduki prioritas utama bersama dengan akses air minum dan permukiman kumuh. Terpenuhinya sanitasi dan air bersih memiliki pengaruh besar terhadap angka penurunan stunting di Indonesia. Terutama terkait asupan gizi yang diterima tubuh pada anak.
Sementara, untuk di Kabupaten Lingga sendiri berdasarkan Aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka stunting mengalami penurunan, yang mulanya dikisaran 13 persen, kini menduduki angka 7 persen di tahun 2022. (mk/willy)