Des 04, 2019 admin Artikel, Kolom, Nasional, News Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Dialektika Bernegara
Ilustrasi: thejakartapost.com
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Dialektika dalam bernegara tidak pernah selesai. Negara harus menyodorkan cara berpikir dialektis soal kebangsaan. Negara tidak bisa monolog dan memborong semua peran protagonis. Karena kadang-kadang negara memainkan sebuah tesa yang antagonis.
Negara tetaplah sebuah tesa, sesengit apapun frasa parsial yang ingin dibangun oleh politisi di dalamnya. Tesa kata Hegel adalah sebentuk fenomena, problematika, kekusutan bahkan kontraproduktif bagi gapaian utopia. Tanpa cita-cita untuk sampai ke utopia, negara hanyalah ritual kecemasan.
Maka negara membutuhkan antitesa agar ia tetap berada di laluan yang tepat: sebuah ritual birokratis yang bergerak mendekat ke arah kemakmuran semua, bukan sepilah-sepilah, bukan hanya untuk orang dalam dan membiarkan rakyat di luar sana terus terimpit dan terhegemoni.
Antitesa yang bergema di ruang publik harus dianalisis dalam logika formal. Hal ini hanya bisa terlaksana dengan gerakan pikiran, bukan berpusat kepada kelumpuhan akal para oligarki. Tersebutlah di sebuah negeri, ketika orang-orang bijak bestari yang lolos dalam seleksi oligarki, tiba-tiba melupakan kenangan kecerdasan mereka.
Kawanan oligarki yang bercokol dalam negara dan semua elemen luaran yang menopangnya, tidak bisa mengambil penuh dan menerjemahkan seluruh Pancasila sebagai falsafah negara untuk diperalat menjadi perisai politik kekuasaan. Mereka harus membiarkan publik tanpa kecuali menyodorkan terjemahan mereka.
Negara demokrasi tidak berhak mengusir semua antitesa, kecuali mereka mampu membuktikan sebaliknya. Tugas negara bukan menutup semua celah kritik, tapi membuat tidak ada ruang tersisa untuk dikritik. Sepanjang masih ada kritik, mari kita bicara. Tesa dan antitesa harus berunding sehingga lahir sintesa. Sintesa itu berupa konsensus nasional untuk memenangkan rakyat.
Negara harus memperkuat Pancasila dengan menolak semua proposal ideologi lainnya, katakanlah liberalisme, sosialisme, komunisme, dan khilafah. Ideologi-ideologi ini akan bungkam dengan sendirinya bila negara sudah mampu membuktikan bahwa Pancasila adalah ideologi bernegara yang terbaik.
Negara tidak perlu melabel semua gerakan berpikir sebagai radikal, barangkali mereka hanya menawarkan alternatif karena melihat gejala Pancasila yang selama ini dijalankan telah terkontaminasi ideologi-ideologi penyelinap dan tidak mampu membawa bangsa ini kemana-mana selain sebagai penghapal sila satu sampai lima.
Sudahkah penyelenggara negara menerapkan kelima prinsip dasar Pancasila itu? Di tengah gemulainya pertahanan kita pada kapitalisme predatoris, serangan proksi, tabiat otokrasi-koruptif dan keberpihakan kepada pasar-individualis yang kesemuanya mengoyak peri kemanusiaan yang adil dan beradab serta peri keadilan sosial.
Sudahkah politik anggaran dilaksanakan dengan adil untuk rakyat, di tengah sangat dipentingkannya urusan ritual, fasilitas dan kemewahan penyelenggara negara, serta cara belanja yang boros dan korup ketimbang mengoptimalkan biaya publik.
Lalu negara mengumumkan kembali soal defisit anggaran, kemudian memijak rakyat, menagih dan mengancam. Memindahkan beban kedunguan dalam mengelola pelayanan publik ke bahu rakyat yang sudah terbebani dalam banyak hal oleh negara. Mana transparansi anggaran, mana akuntabilitas publik? Saatnya kebijakan yang merugikan publik, pelakunya dikriminalkan, agar adil.
Dalam hikmat kebijaksanaan, sudahkah suara – suara rakyat dihormati dan tidak dicederai. Lalu kemudian sudahkah penyelenggara negara berlaku adil atas dua jenis rongrongan atas Pancasila? Jika cenderung melihat bahaya besar hanya datang dari chauvanis atau radikalisme keagamaan tetapi membuta pada idelogi para penyelinap yang berhasil disusupkan ke dalam tubuh Pancasila.
Sudahkah hukum berlaku adil untuk semua, hanya tajam untuk jelata tapi tumpul pada transaksi politik, uang atau tekanan kekuasaan. Hukum bisa diutak-atik dengan cara pandang yang hanya baik untuk mereka tapi cacat dalam keadilan.
Pancasila bukan sebatas hapalan sekolahan sebagai Dasar Negara, tapi adalah solusi untuk menegah ancaman negatif globalisasi yang telah membelah umat manusia menjadi dua golongan, yang menang dan yang tertindas. Jika faktanya rakyat masih hidup dalam hegemoni, baik secara dalam negara maupun internasional, mari berhitung sejauh mana Pancasila sudah dihadirkan oleh rezim ini?
Negara mestinya menutup wacana untuk mengganti ideologi Pancasila dengan memperbaiki cara mereka memberlakukan Pancasila dari dalam, dari diri –Negara- sendiri. Sehingga tidak ada lagi ruang untuk mendebat Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara.
Aneka bentuk kekerasan sosial berbasis fundamentalisme keagamaan, tribalisme, premanisme dan sentimen kelas sosial adalah pantulan dari hilangnya bahkan tidak dikenalnya Pancasila dalam tataran implementasi. Ketika negara tidak memberi contoh yang baik, bagaimana mengamalkan Pancasila pada diri mereka terlebih dahulu.
Negara harus menciptakan mekanisme sistematis dan testruktur agar Pancasila mampu menjadi solusi bagi bangsa ini. Dimulai dari satu pertanyaan: sudahkah penyelenggara negara menerapkan Pancasila dengan benar atau hanya bagian dari kerumunan penghafal hedonis atau pendaku tiba-tiba? ~MNT
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Des 08, 2019 0
Jan 06, 2018 Komentar Dinonaktifkan pada Marwah Kepri dan Panji Kepri Terima Sertifikat Verifikasi Dewan Pers
Jan 07, 2018 Komentar Dinonaktifkan pada Anda Salah Jika Mengira Huruf E di Indikator Kendaraan Artinya Bukan Bensin Habis,Ini Penjelasannya
Nov 14, 2017 Komentar Dinonaktifkan pada Inilah Terduga Pelaku yang Menelanjangi Pasangan Muda Mudi di Cikupa
Des 08, 2019 0
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Dalam rangka memperingati...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Tim SAR Temukan Nelayan Setumuk
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Ja’far (50) dan...Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Bupati Natuna Jamin Kemudahan Bagi Investor
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Abdul Hamid...Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada UAS Punya Alasan Kuat Ceraikan Istrinya
PEKANBARU (marwahkepri.com) – Ustaz Abdul Somad...Nov 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Resmi, Banawa Nusantara 52 Milik Kecamatan Subi
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Hamid Ajak Masyarakat Selamatkan Generasi Bangsa
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Hamid Rizal...Nov 25, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Hamid Paparkan Potensi Natuna di Hadapan Investor Mancanegara
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Hamid Rizal,...Nov 04, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada FSIGB 2019 Didominasi Akademisi dari Negara Serumpun
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Festival Sastra...Okt 15, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Manfaatkan Internet, Hamid Berharap Masyarakat Andil dalam Pembangunan
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Abdul Hamid...Okt 11, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Wanita Ini Nyaris Mati Ditangan Tukang Ojek
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – HR (45) seorang wanita asal...Des 08, 2019 0
ROKAN HILIR (marwahkepri.com) – Jalan sehat beserta...Des 08, 2019 0
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Sekretaris Komisi I...Des 07, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis H. Adri Menjemput Aspirasi Masyarakat Talang Mandi
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Ketua Komisi III DPRD...Des 07, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Reses Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Fraksi Golkar Septian Nugraha Dapil Kecamatan Mandau
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses Anggota DPRD...Des 07, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada H. Adri Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis Menjemput Aspirasi Masyarakat Air Jamban Dan Gajah Sakti
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses dan Silaturahmi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Lokasi Sejumlah Blocking Kanal Desa Lalang Kabung TA 2019 Masih Menjadi Tanda Tanya
PELALAWAN (marwahkepri.com) – Sejauh ini lokasi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Apel Tiga Pilar, Wabup Rohil Tekankan Pentingnya Sinergitas
ROKAN HILIR (marwahkepri.com) – Sinerginitas...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Senam Masal Sajojo dan Jalan Sehat Keluarga Bersama Jajaran Polda Riau
PEKANBARU (marwahkepri.com) – Jajaran Polda Riau...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Al Azmi Tulus Ikhlas Membangun Daerah
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses Pertama Al Azmi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pelda (Purn) Giyatno Gelar Reses dan Silaturrahmi di Mandau
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses dan silaturrahmi...
Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Dinas PUPR Tanjungpinang Potong Pohon yang Membahayakan
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Dinas Pekerjaan...Des 03, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Masuk Musim Angin Utara, BMKG Himbau Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Badan Meteorologi,...Des 03, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Isdianto: Kita Terus Dorong Pengesahan Perda RZWP3K
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Plt Gubernur...Des 02, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada APBD Kepri Tahun 2020 Disahkan Sebesar Rp 3.945 Triliun
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Anggaran Pendapatan...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pertamina dan Pemko Tanjungpinang Tetapkan Kartu BBM untuk Kendalikan Solar Bersubsidi
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pertamina bekerjasama...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pemprov Kepri Dukung Pengadaan Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemerintah Provinsi...Nov 26, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pemprov Kepri Hibahkan 40 Hektar Lahan untuk Pembangunan Makogabwilhan I
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemerintah Provinsi...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Sekda Natuna Terima DIPA Tahun 2020
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Sekretaris Daerah Kabupaten...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Jaksa Tuntut Abu Bakar 2 Tahun Penjara
JAKARTA (marwahkepri.com) – Jaksa KPK menuntut Abu...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Tekan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Arahan Isdianto
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Plt Gubernur Kepri...Nov 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Bahasa Indonesia, Lingua Franca Asia
Nov 04, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Fan-tone dalam Festival Sastra Internasional Gunung Bintan
Okt 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Ngobrol di Warung Kopi sebagai Ruang Penetrasi Kearifan Lokal Membasmi Hoaks
Okt 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Kenapa Industri Film di Batam Masih Sulit Berkembang?
Sep 19, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Demokrasi Cara Harry Potter
Agu 27, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Piagam Jakarta, Islam, dan Pancasila
Agu 12, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Kontemplasi Idul Adha: Matinya Logika Ibrahim
Agu 09, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Seratus Tahun dari Sekarang
Agu 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Kematian Hitam Feodalisme
Jul 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Akrobatik Trias Politika
Jul 27, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Eufemisme – Permisivisme
Jul 26, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Posisi, Oposisi, dan Disposisi