Nov 30, 2019 admin Artikel, Kolom, Nasional, News, Pendidikan Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Bahasa Indonesia, Lingua Franca Asia
Ilustrasi Venesia, Italia (PIXABAY/Gellinger) | Kompas.com
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Semua kontak dagang antara bangsa dan segala urusan perniagaan harus dilakukan di kota Malaka. Siapapun yang mengusai kota Malaka pasti bisa mengalahkan kehebatan Venesia.
Hal ini disebut seorang Duta Besar Portugal bernama Tome Pires pada 1515 dalam karya besarnya berjudul Suma Oriental. Ketika jurnal ini ditulis, Venesia sedang redup dan berakhir sebagai museum sejarah oleh gelombang politik tak tentu. Sejak 1050 Venesia telah berkembang dalam satu abad yang cepat menjadi kota sebesar Paris dan tiga kali lebih besar daripada London.
Menurut James A Robinson (2012), pada 1082 Venesia memiliki hubungan dagang yang sangat erat dengan Imperium Ottoman (Usmani), yang dalam waktu singkat di Konstantinofel (Turki) telah dibangun pemukiman Venesia yang dihuni 10 ribu warga. Venesia lalu melejit menjadi penguasa tunggal perdagangan rempah, budak dan manufaktur berkualitas tinggi di sebentang Mediterania.
Kita dapat mengatakan bahwa Venesia, Konstantinofel dan yang termuda Malaka, adalah negeri-negeri jaya di masa lalu. Bila laju sejarah bergerak secara linier, maka ketiga kota ini akan berada di puncak peradaban dunia. Dapat dibayangkan seberapa besar dan sibuknya Malaka ketika itu, sehingga Tome Pires menyebutnya bisa mengalahkan Venesia yang sebesar Paris.
Malaka adalah negeri yang paling dirindu pada Abad Pertengahan. Sebelum disebut-sebut, selain Ibnu Batutah dari Maroko yang menjangkau Samudra Pasai (1345), hanya Marco Polo pada 1292 -kebetulan orang Venesia- yang sempat bersinggungan dengan Malaka ketika menyusuri Jalur Sutra menuju Tiongkok. Bartolomeus Diaz seorang penjelajah Spanyol hanya sampai ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan pada 1488. Sedang armada Portugal Vasco da Gama hanya bertapak di India pada 1498.
Malaka adalah bandar etalase rempah. Tujuan utama misi Eropa sebenarnya adalah hulu rempah dunia yakni Maluku dan Kepulauan Banda. Hanya Dinasti Ottoman yang memiliki akses ke sana, lalu menjadikan Malaka sebagai pangkalan dagang Asia dan Venesia untuk Eropa.
Begitu kekuasaan Ottoman berakhir, Eropa memutuskan untuk mencarinya sendiri. Armada pencarian rempah pun dimulai. Alfonso de Albuquerque dari Portugal berlayar ke Timur, tapi Christoper Columbus dari Italia -dengan doktrin bumi bulat- memulai pelayaran ke Barat.
Columbus tiba di Amerika pada 12 Oktober 1492 dan sepanjang hayatnya menduga bahwa Amerika adalah Malaka atau Kepulauan Rempah. Ia didanai Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah sang ratu berhasil merampas Andalusia dari imperium Ottoman. Sementara Alfonso tiba di Malaka pada 1511 dan merampas daulat Sultan Mahmud Syah.
Di Malaka lah bahasa Melayu pesisir menjadi lingua franca. Selain sebagai kota kapitalis klasik, Malaka sekaligus segitiga antara India dan Tiongkok. Jika bangsa India dan Tionghoa bertemu, mereka akan berbicara dalam bahasa Melayu. Bila kini Bahasa Inggris sebagai lingua franca berlaku masif di lintas lima benua, dahulu berlaku secara regional, kawasan Asia Tenggara dipegang oleh bahasa Melayu.
Pada abad renaisans bahasa Yunani dan Latin klasik adalah bahasa ilmu sekaligus lingua franca. Bahasa Portugis pula sempat menjadi lingua franca yang kejam sepanjang pantai Selatan Afrika, India, Asia Tenggara sampai Jepang.
Sejak abad ke-7, bahasa Melayu sudah mulai menjadi lingua franca, bahasa pergaulan, dagang dan misi dakwah, menyudahi lingua franca Sangskerta (bahasa Indo-Eropa tertua). Bahasa Melayu mendampingi bahasa Arab yang menjadi lingua franca di seluruh imperium Ottoman. Bahasa tulis Melayu menggunakan aksara Arab, sebelum huruf Latin datang lewat misi rempah. Ada yang memperkirakan 2.000 hingga 3.000 kosa kata Arab telah dimasukkan ke dalam bahasa Melayu, namun hanya 10 % sampai 15 % saja yang populer.
Sampai akhirnya Britania Raya menjadi polisi dunia klasik, mencapai rekor tanah jajahan terbanyak. Dari sinilah kemudian bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar dunia. Inggris tidak sendiri, begitu Amerika Serikat bertekad sebagai propagandis terbesar dalam satu abad terakhir, bahasa Inggris sudah tak terhentikan. Skill bahasa Inggris secara aneh bahkan menjadi ukuran kecerdasan seseorang.
Dari Peter L Patrick dari Universitas of Essex (2014) disebutkan, lingua franca berasal dari bahasa Latin yang artinya bahasa bangsa Franca. Adalah sebuah istilah linguistik sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan di suatu tempat di mana terdapat penutur bahasa yang berbeda-beda.
Negeri Franca (Latin: Francia) atau Kerajaan Orang Franca menurut Sönke Lorenz (2001), adalah kerajaan barbar pasca-Romawi terbesar di Eropa Barat yang diperintah oleh orang Franca pada penghujung Abad Kuno dan permulaan Abad Pertengahan. Mereka memiliki bahasa Franca kuno dan Latin yang pernah mendominasi wilayah Eropa Barat.
Bagaimana masa depan bahasa Melayu sebagai lingua franca dunia? Pada 6 November 2019 di Kampus Universitas Negeri Surabaya, Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FGBI) menandatangani Deklarasi tentang Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ilmiah Internasional.
Dalam forum tersebut terungkap sejumlah fakta bahwa Bahasa Indonesia telah memenuhi persyaratan sebagai bahasa internasional karena sudah diajarkan di 45 negara. Memiliki kosa kata lebih dari 100.000 dan istilah keilmuan dari berbagai disiplin ilmu, dituturkan 267.000.000 orang. Selain itu Bahasa Indonesia dipahami oleh jutaan orang dari berbagai negara terutama di kawasan ASEAN.
Deklarasi yang berbunyi “Kami Ilmuan Nusantara bersepakat dan berjanji untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah internasional” ditandatangani oleh Prof. Kamaruddin M. Said (Malaysia), Endina Asri Widartama, BBA (Singapura), Ass. Prof. Siriporn Maneechukate (Thailand), Prof. Mursalim (Ketua FDGBI Indonesia), Prof. Koentjoro (Dewan Pakar FDGBI) dan Prof. Setya Yuwana (Unesa).
Barometer lingua franca adalah tingkat keterpakaiannya. Jika di negeri ini saja bahasa Indonesia dituturkan oleh 267.000.000 orang (jumlah populasi Indonesia), maka bahasa Indonesia adalah lingua franca di Asia Tenggara abad ini. Dan hulu sejarah lingua franca ini berada di balik nama besar Raja Ali Haji (RAH) dari Kerajaan Riau Lingga.
RAH mendapat gelar Pahlawan Nasional sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa, buku yang menjadi standar bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia. ~MNT
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Des 07, 2019 0
Jan 06, 2018 Komentar Dinonaktifkan pada Marwah Kepri dan Panji Kepri Terima Sertifikat Verifikasi Dewan Pers
Jan 07, 2018 Komentar Dinonaktifkan pada Anda Salah Jika Mengira Huruf E di Indikator Kendaraan Artinya Bukan Bensin Habis,Ini Penjelasannya
Nov 14, 2017 Komentar Dinonaktifkan pada Inilah Terduga Pelaku yang Menelanjangi Pasangan Muda Mudi di Cikupa
Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Tim SAR Temukan Nelayan Setumuk
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Ja’far (50) dan...Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Bupati Natuna Jamin Kemudahan Bagi Investor
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Abdul Hamid...Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada UAS Punya Alasan Kuat Ceraikan Istrinya
PEKANBARU (marwahkepri.com) – Ustaz Abdul Somad...Nov 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Resmi, Banawa Nusantara 52 Milik Kecamatan Subi
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Hamid Ajak Masyarakat Selamatkan Generasi Bangsa
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Hamid Rizal...Nov 25, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Hamid Paparkan Potensi Natuna di Hadapan Investor Mancanegara
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Hamid Rizal,...Nov 04, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada FSIGB 2019 Didominasi Akademisi dari Negara Serumpun
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Festival Sastra...Okt 15, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Manfaatkan Internet, Hamid Berharap Masyarakat Andil dalam Pembangunan
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Bupati Natuna Abdul Hamid...Okt 11, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Wanita Ini Nyaris Mati Ditangan Tukang Ojek
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – HR (45) seorang wanita asal...Okt 11, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Sasikirana Numpang Sandar di Pelabuhan Penagi
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Kantor Pencarian dan...Des 07, 2019 0
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses Anggota DPRD...Des 07, 2019 0
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses dan Silaturahmi...Des 06, 2019 0
PELALAWAN (marwahkepri.com) – Sejauh ini lokasi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Apel Tiga Pilar, Wabup Rohil Tekankan Pentingnya Sinergitas
ROKAN HILIR (marwahkepri.com) – Sinerginitas...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Senam Masal Sajojo dan Jalan Sehat Keluarga Bersama Jajaran Polda Riau
PEKANBARU (marwahkepri.com) – Jajaran Polda Riau...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Al Azmi Tulus Ikhlas Membangun Daerah
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses Pertama Al Azmi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pelda (Purn) Giyatno Gelar Reses dan Silaturrahmi di Mandau
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Reses dan silaturrahmi...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Reses, Syafroni Untung Bahas Pengurusan KTP hingga Ketenagakerjaan
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Anggota Dewan Perwakilan...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Reses, Firman Temui Masyarakat Desa Teluk Lancar
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Anggota Dewan...Des 06, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Fery Situmeang Minta Masyarakat Sampaikan Aspirasi saat Reses
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Anggota Dewan...
Des 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Dinas PUPR Tanjungpinang Potong Pohon yang Membahayakan
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Dinas Pekerjaan...Des 03, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Masuk Musim Angin Utara, BMKG Himbau Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Badan Meteorologi,...Des 03, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Isdianto: Kita Terus Dorong Pengesahan Perda RZWP3K
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Plt Gubernur...Des 02, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada APBD Kepri Tahun 2020 Disahkan Sebesar Rp 3.945 Triliun
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Anggaran Pendapatan...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pertamina dan Pemko Tanjungpinang Tetapkan Kartu BBM untuk Kendalikan Solar Bersubsidi
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pertamina bekerjasama...Nov 28, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pemprov Kepri Dukung Pengadaan Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemerintah Provinsi...Nov 26, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Pemprov Kepri Hibahkan 40 Hektar Lahan untuk Pembangunan Makogabwilhan I
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemerintah Provinsi...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Sekda Natuna Terima DIPA Tahun 2020
MARWAHKEPRI.COM, NATUNA – Sekretaris Daerah Kabupaten...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Jaksa Tuntut Abu Bakar 2 Tahun Penjara
JAKARTA (marwahkepri.com) – Jaksa KPK menuntut Abu...Nov 20, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Tekan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Arahan Isdianto
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Plt Gubernur Kepri...Nov 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Bahasa Indonesia, Lingua Franca Asia
Nov 04, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Fan-tone dalam Festival Sastra Internasional Gunung Bintan
Okt 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Ngobrol di Warung Kopi sebagai Ruang Penetrasi Kearifan Lokal Membasmi Hoaks
Okt 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada Kenapa Industri Film di Batam Masih Sulit Berkembang?
Sep 19, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Demokrasi Cara Harry Potter
Agu 27, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Piagam Jakarta, Islam, dan Pancasila
Agu 12, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Kontemplasi Idul Adha: Matinya Logika Ibrahim
Agu 09, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Seratus Tahun dari Sekarang
Agu 05, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Kematian Hitam Feodalisme
Jul 30, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Akrobatik Trias Politika
Jul 27, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Eufemisme – Permisivisme
Jul 26, 2019 Komentar Dinonaktifkan pada KOLOM| Posisi, Oposisi, dan Disposisi